Setelah perjuangan panjang selama 3 bulan ( juli-oktober ) dan dikerjakan di 3 kota ( padang, bandung dan Jakarta ) akhirnya buku kedua ku yang berjudul
ANALISIS INSTAN PROBLEMATIKA DAKWAH KAMPUS
selesai juga, dengan penuh kisah dibalik pembuatannya . buku ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dakwah kampus yang sering dihadapi. Terdiri dari 50 pertanyaan yang sangat sering saya jumpai.
Untuk pemesanan buku ini bisa langsung ke gumilar di 0856 24111 898, walau belum pasti juga jadinya kapan dan harga nya berapa.
Tapi buat ikhwahfillah yang mau membantu GAMAIS PRESS sebagai distributor buku-buku kami ( yang tentunya semua terkait ke dakwah kampus –an ) bisa juga langsung menghubungi gumilar.
Hohoho
1. dakwah di keluarga
2. komunikasi ikhwan dan akhwat
3. membuat sistem kaderisasi
4. mengatasi kejenuhan kader
5. menjadi mentor idaman
6. rapat efektif
7. syiar berbicara dari hati
8. variasi agenda PMB
9. variasi agenda syiar ramadhan
10. menghilangkan kesan eksklusif
11. senioritas dalam tubuh dakwah
12. mencegah penyebaran VMJ
13. pemilihan ketua LDK
14. memulai sebuah kepengurusan
15. membuka jaringan ke tokoh
16. fungsi koordinator akhwat
17. parameter keberhasilan syiar
18. hubungan LDK-LDF-LDPS
19. strategi dakwah di kampus yang luas dan tidak satu kompleks
20. cara membuat proposal sponsor
21. dakwah dengan blog
22. membangun usaha mandiri
23. bagaimana menokohkan kader
24. liburan produktif untuk kader dakwah
25. urgensi dan lingkup dakwah muslimah
26. manajemen aksi massa damai
27. bagaimana menokohkan diri Anda
28. pemimpin yang empatif
29. teknik negosiasi sponsor
30. membuat struktur organisasi
31. urgensi dakwah kampus
32. sinergisasi syiar dan kaderisasi
33. paradigma dakwah kampus
34. misi lembaga dakwah
35. Menjaga kualitas kader
36. manajemen prioritas amanah untuk kader dakwah
37. koordinasi antara kepala departemen dengan koordinator akhwat
38. peran dakwah kampus terhadap dakwah sekolah
39. menumbuhkan komitmen dan rasa kepemilikan kader
40. keseimbangan antara dakwah dan kuliah
41. perangkat pembinaan selain mentoring
42. media publikasi yang efektif
43. Optimasi departemen akademik dan profesi
44. identifikasi dan pembinaan awal alumni ROHIS/DKM SMU
45. membangun ikatan alumni dakwah kampus
46. membangun kualitas nuansa kekeluargaan yang baik
47. Peran PUSKOMDA untuk percepatan dakwah kampus
48. tarik menarik kader dakwah
49. meningkatkan kemampuan argumentasi dan kepercayaan diri kader
50. mengenal dan membuat strategi dakwah di perguruan tinggi khusus
Barakallah buat Pak Ridwansyah,
Salut.
Benar-benar menjadi contoh buat anak-anaknya untuk menjadi manusia yang terus berkarya,
Dan katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan’ (At Taubah 105)
– one of my fave ayat –
jangan panggil pak ah… walau kk tuh kepala keluarga kalian, gak berarti harus dipanggil bapak kan ??
apa perlu jadi abi, atau papa, atau papi, atau father… hehehe
sip sip..
semangat berjuang anak2 ku… karena hidup adalah perbuatan
Assalamu’alaikum…
Mungkin Dahulu kala di dinasti kerajaan SALAM UI ada nama yang amat kental dengan Revolusi Dakwah Kampusnya yakni Arya Sandhiyudha…
Orang yang sangat berpengaruh dalam perjalanan kampus di tingkat UI..
Namun kini, ada satu lagi nama yang juga mengukir tinta emas untuk Dinasti Dakwah Kampus!!!
Ridwansyah Yusuf Achmad….
Ana sangat salut!!!
Terlebih Kawan-kawan di Salam UI..
Tapi ane tidak habis pikir..
mengapa antara GAMAIS dan SALAM yang sudah mapan di tingkat LDK bahkan sering menjadi barometer serta Acuan gerak.. Seperti Kurang akur!!!
Ada masalah apa rupanya akhi???
@pandu
gak akur gimana ???
hehehe
kayaknya baik2 aja deh..
perasaan kali
bu Sabrina, mas Pandu, Ridwan, dkk.
ma’af ya kalau nimbrung
kebetulan mampir liat-liat….
waduh mas Pandu, statement tentang saya “serem”
Saya ni, jujur, bukan siapa2 kok di dalam sejarah UI atau kampus nasional, saya hanya bagian yang sangat kecil dari perjalanan itu…. kita semua sama….
ini penting saya kemukakan, karena perlu kita pahami bahwa sebenarnya pelaku penting dalam sejarah itu bisa jadi orang-orang yang tidak terdengar namanya, namun bekerja sangat giat untuk kebaikan…. saya memberikan salam hormat dan kagum saya untuk mereka dan tentu do’a tulus semoga mereka dibalas dengan kebaikan berlimpah…
bahkan saya merasa sangat malu bahkan kepada mereka itu, kenapa mereka demikian giat sementara mereka tidak mendapatkan apa-apa secara duniawi, (publik tak kenal mereka, dll) kepada merekalah kita belajar ketulusan…. sementara tulus ikhlas seharusnya jadi bagian yang tak terpisah dari diri pemimpin
kalau antara ITB dan UI tidak ada masalah apa-apa, kok, paling tidak saya tidak ada masalah apa-apa. dua kampus ini pernah bekerjasama bahkan dalam membuat buku yang ditugaskan oleh FSLDKN. saya sendiri punya hubungan sangat baik dengan pengurus Gamais ITB di berbagai period, dari alumnusnya hingga yang masih kuliah…
Personally, ya saya ada rumah di Bandung, adik-adik saya kuliah di ITB, jadi ya insya Allah justru malah kita sangat dekat kok… 🙂
OK, trim’s kesempatannya
salam buat temen-temen yang lain ya
Arya Sandhiyudha