Sebuah Perjalanan Qur’an


Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan lanjut dan bumi (seraya berkata), “Ya Robb kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka dipeliharalah kami dari siksa neraka

( Ali Imron 190-191 )

Sebuah perjalanan Qur’an, adalah sebuah perjalanan dalam rangka mendekatkan diri pada Qur’an. Seperti yang kita ketahui, bahwa banyak sekali ayat-ayat Allah yang ditebar di muka bumi ini, seperti yang kita lihat bahwa banyak sekali peninggalan sejarah di dunia ini yang bisa menjadi sebuah pelajaran penuh hikmah bagi insan manusia yang mau berpikir dan terus mencari.

Kami tiga pemuda yang berasal dari sebuah kampus dimana ilmu pengetahuan dan teknologi bersatu padu, mencoba memantapkan langkah untuk melihat dunia dengan cara yang kami yakini dapat menjadi inspirasi dan sumber inspirasi.

Kami ingin perkenalkan diri kami, Gumilar Rahmat Hidayat, Ridwansyah Yusuf Achmad dan Muhamad Luthfi Imam Nurhakim. Kami bertiga adalah sahabat seperjuangan dalam rangka menegakkan Islam di muka bumi ini.

Kini, kami ingin mencoba menapaki salah satu tahapan penting dalam hidup kami sebagai seorang muslim, sebagai seorang pengembara, sebagai seorang inspirator dalam sebuah perjalanan panjang dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Sebuah perjalanan yang kami sebut dengan Perjalanan Qur’an.

Perjalanan ini adalah sebuah perjalanan darat dari negara asal kami, Indonesia, menuju Rumah Allah-Baitullah di Mekkah. Sebuah perjalanan yang kami rencanakan akan melewati berbagai negara;

Indonesia – singapura – malaysia – thailand – myanmar – bangladesh – nepal – india – pakistan – iran – irak – turki – suriah – jordania – saudi arabia – indonesia

Di berbagai negara ini kami akan mencoba mengenal Islam dan keindahannya, belajar mencintai Allah dengan segala ciptaanNya di masa lalu dan masa depan, dan mencoba merasakan keteladanan Rasul melalui ajarannya. Cara yang kami pilih dengan mendatangai situs Islam bersejarah dan belajar tentang kisah dibaliknya. Beribadah dan berkomunikasi dengan Allah di masjid masjid di setiap negara. Bersilaturahim dengan komunitas Islam di berbagai negara, mengenal mereka, cara mereka berislam dan berdakwah dan cara mereka mensyukuri hidup.

Dalam setiap negara yang didatangi, kami berencana untuk mengikuti majelis ilmu yang menjadi kekhasan di negara tersebut. Kita mengenal jamaah islami nya abu a’laa al maududi di bangladesh, jamaah tabligh di pakistan, islam syiah di Iran, sufisme di turki, jamaah salafy di arab saudi dan lainnya. Baik itu ta’lim, tabligh, halaqoh, usroh atau apapun, kami ingin mengenal bagaimana cara Islam di sebarkan di penjuru bumi Allah. Karena untuk kami disanalah letak indahnya ajaran Islam, ia mampu beradaptasi dengan kondisi masyarakat di suatu zaman dan tempat sedemikian rupa tanpa menghilangkan prinsip dasar yakni Tauhid.

Perjalanan ini akan kami coba dokumentasikan sejak sebelum keberangkatan, baik dalam tulisan, gambar maupun lisan. Karena untuk kami, berbagi inspirasi adalah satu amalan jariyah yang sangat mulia. Berbagai inspirasi berarti memicu orang lain untuk membuat inspirasi lain. Dan disanalah letak indahnya berbagai inspirasi.

Tulisan ini kami tulis sebagai satu langkah awal kami, niat kami, dan kami sangat mengharapkan doa dari sahabat semua agar perjalanan yang kami rencanakan akan dimulai awal desember 2010 ini mencapai titik keberkahan yang Allah berikan. Karena kami sadar perjuangan ini tiada berarti tanpa Cinta-Nya.

Bandung, 7 Mei 2010

Gumilar Rahmat Hidayat

Muhamad Luthfi Imam Nurhakim

Ridwansyah Yusuf Achmad

5 Comments

  1. amin, om-om bertiga. semoga perjalanannya bisa mendapatkan berkah dari Allah SWT. semoga senantiasa dalam lindungannya. semoga bisa memberikan inspirasi tuk sebanyak-banyaknya orang. 😀

  2. subhanallah,, smoga Allah mewujudkannya.. aminnn…
    ditunggu bukunya.. kalo bisa biaya slamaa perjalanan juga ada ya,..

  3. wah,, sungguh perjalanan yang menginspirasi..

    kalo boleh tau,, perjalanan Qur’an ini memang bener2 tercetus dari kalian bertiga?
    n kalian mendanai sendiri perjalanan ini?

Leave a reply to LhinBlue Cancel reply