IEC 2010 dan nmahasiswa dan acfta


Menjelang bulan kedua ACFTA diberlakukan, belumlah tampak secara nyata dampak terhadap ekonomi Indonesia selain kepanikan dan kekhawatiran dari para pelaku usaha di Indonesia. Banyak pihak yang mengkhawatirkan bahwa kebijakan area perdagangan bebas antara China dan ASEAN ini berdampak pada kalah bersaingnya produk lokal dengan produk China yang relatif lebih murah.  Ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia khususnya para penggerak sektor usaha untuk memberikan solusi atas permasalahan ini.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarif Hasan berkomentar bahwa dampaj ACFTA ini akan mulai terasa menggoncang perekonomian Indonesia pada bulan Juli 2010. Sektor yang paling mudah terguncang adalah sektor UKM yang relatif begitu stabil dan masih sangat terpengaruh oleh lingkungan luar. Sebagai contoh komoditas tekstil, harga tekstil dan produk tekstil dari China lebih murah hingga 15% hingga 25%, pakar menilai selisih 5% saja sebenarnya sudah cukup untuk membuat industri kelakabakan. Hal ini sangat mungkin memicu para produsen tekstil berpikir pragmatis dengan beralih menjadi importir tekstil.

Dilema seperti ini tentu menjadi sebuah tantangan yang harus bisa diselesaikan bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia, dan sebagai mahasiswa saat ini kita bisa berperan dalam mengusahakan sebanyak-banyaknya lapangan kerja dari usaha yang dilakukan pada skala tertentu. Mengembangkan embrio entrepreneurship sejak dini merupakan salah satu langkah strategis yang bisa dilakukan oleh mahasiswa.

Memulai berpikir bagaiaman membuka lapangan kerja dan memperkerjakan orang-orang yang tepat dan dapat menjadi satu daya dukung ekonomi bagi negara ini. Setidaknya, mahasiswa –yang pada akhirnya akan menjadi alumni- sudah dalam satu usaha untuk mengurangi pengangguran di masyarakat yang mana pengangguran adalah salah satu sebab mendasar berbagai permasalahan yang ada di Indonesia

Salah satuu program yang saat ini sedang digulirkan adalah IEC 2010 yang hadir dalam rangka menjadi bagian atas usaha untuk menanamkan sebanyak-banyaknya embrio entrepreneurship kepada para mahasiswa. Besar harapan kedepannya melalui program IEC 2010 dan program pengembangan entrepreneurship lainnya, akan semakin banyak mahasiswa yang ketika wisuda akan berpikir “berapa banyak lapangan kerja yang akan saya kembangkan”, dan meninggalkan paradigma pada umumnya yakni berpikir “saya akan kerja dimana setelah wisuda”.

Mari Kita Buat Indonesia Tersenyum

Leave a comment